Membangkitkan Daya Imajinasi Anak

Orang tua memiliki kewajiban membangkitkan daya imajinasi anak, mengajarkan kepada mereka batasan-batasan tingkah laku dan benda-benda yang bermanfaat. Karena hal itu diperlukan maka dianjurkan agar orang tua dapat memanfaatkan sedikit kecakapan membantu diri sendiri sehingga dapat lebih baik dalam melaksanakan tugas ini.

Menetapkan sasaran yang sesuai

Hindari dalam menetapkan sasaran yang kurang jelas atau sasaran yang melampaui batas kemampuan anak. Mutlak jangan mengejar kesempurnaan, hal tersebut hanya bisa menjadikan Anda dan anak mengalami kegagalan. Prestasi dan kemajuan yang dicapai oleh anak setiap hari harus dicatat dalam hati, jangan hanya melihat kekurangan dari anak, berusaha mengamati dan memuji setiap tindakan aktif atau kemajuan yang amat kecil dari anak. Demikian pula sebaliknya, jika sasaran terlalu rendah, tidak tega membiarkan anak menerima tantangan, akan membuat anak merasa bosan.

Ikut serta dengan penuh semangat

Anak hingga berumur 8 tahun pembelajaran utamanya adalah dengan meniru (menyontoh), maka salah satu cara pembelajaran untuk anak itu adalah : mulai bertindak, di depan mereka atau bersama-sama dengan mereka melakukan sesuatu.
Dengan perkataan lain, Anda jangan mengharapkan hanya dengan memberi perintah dan petunjuk kepada anak. Misalkan ketika Anda sedang mengoreksi anak itu, jangan dengan sederhana hanya mengatakan, “Jangan menggunakan tangan kosong untuk makan.”
Anda sebaiknya mengambil sendok, sambil memeragakan gerakan makan nasi, sambil menjelaskan, “Kita menggunakan sendok untuk makan.” Jangan memerintah anak “Pergi rapikan mainanmu dengan baik”. Anda boleh menarik tangan anak Anda, berjongkok, seperti sedang bermain menata mainan, kemudian berkata, “Mainannya sudah harus disimpan”.
Didalam kehidupan sehari-hari tambahkanlah sedikit imajinasi, humor, lelucon atau permainan. Asalkan Anda mau melakukannya terus-menerus secara tekun, niscaya anak itu akan dapat melakukan hal-hal sesuai kehendak Anda.

Memberi teladan yang dilakukan dengan penuh semangat

Asalkan memungkinkan, gunakanlah cara bicara dengan penuh semangat. Boleh berkata, “Itu adalah seekor anjing yang cantik, kita sentuh dengan lembut.” Selanjutnya kita peragakan bagaimana untuk melakukan, kemudian kita pegang tangan anak itu, bersama-sama melakukan gerakan itu. Jangan berteriak, “Jangan menyakiti anjing itu!” Pembuka kata yang menggunakan kata ‘jangan’ acapkali menyampaikan sesuatu ketidaksenangan.

childimage3

Anak kecil umumnya tidak ada reaksi terhadap kata-kata instruksi (perintah) yang tidak dibubuhi dengan isyarat tangan. Karena itu, asalkan memungkinkan, kita praktekkan kata-kata yang ingin Anda sampaikan, dan secara simbolis menjelaskan gerakan ini kepada anak. Lakukanlah secara dramatis, sedikit berlebihan, untuk memperkuat kesan anak.
Daripada mengatakan, “Ketika masuk rumah jangan membanting pintu.” Lebih baik saat ia sudah mendekati pintu, kita katakan kepadanya, “Ayo kita tutup pintu secara perlahan-lahan.”
Bersamaan itu menggandeng tangannya dengan ringan dan lembut melakukan gerakan menutup pintu, kemudian membiarkan anak itu memegangi pegangan pintu mengulangi gerakan menutup pintu dengan perlahan-lahan.

Yakin anak bisa mengingat perintah

Walaupun Anda sudah berulang-ulang memperagakan perilaku yang tepat kepada anak, Anda masih belum bisa mengharapkan anak itu pasti bisa mengingat.
Keadaan ini akan berlanjut hingga daya ingat dari anak itu matang. Dalam kematangan yang berangsur-angsur dan gerakan yang berulang-ulang, anak tersebut telah belajar dan berangsur-angsur sedang memupuk kebiasaan. Sebelum anak itu berumur 5 tahun, jangan berharap anak tersebut bisa mengingat mana yang harus dilakukan, mana yang tidak seharusnya dilakukan.
Segera setelah daya ingat anak sudah cukup matang, meski hanya beberapa kali Anda ucapkan, dia bisa dengan cepat mengingat kata-kata Anda. Sebelumnya, terhadap anak, terutama anak kecil (balita), harus terus-menerus berpesan tentang hal-hal yang sama. Walaupun kadangkala hal ini dapat membuat orang tua jadi patah semangat, tetapi hal ini sangat diperlukan.

Jangan mengganggu anak

Kebanyakan anak hanya dapat sebentar saja untuk menaruh perhatiannya pada suatu hal, dan sangat sulit membina mereka untuk dapat tetap perhatian terhadap sesuatu dalam waktu panjang, karena anak kecil pada dasarnya tidak bisa sama seperti orang dewasa yang bisa konsentrasi.
Ingin membantu anak mempertahankan perhatian dalam jangka waktu panjang, satu-satunya hal utama yang bisa Anda lakukan adalah : Jangan mengganggu anak itu ketika dia sedang asyik terhadap suatu hal. Biarkanlah dirinya dengan keasyikannya itu, hingga perhatiannya beralih ke lain hal.
Kemudian, jangan lupa memuji dia yang baru saja melakukan satu hal yang sangat luar biasa.

Bersama anak melakukan aktivitas

Demi memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan potensi terpendamnya secara maksimal, Anda harus berusaha menyesuaikan dengan pertumbuhan anak, agar pada waktu yang tepat bisa memberikan bantuan yang sesuai.
Oleh sebab itu, Anda harus mengemban peran sebagai seorang penolong juga se-bagai pembimbing. Usulan-usulan ini sangat sederhana, praktis, dan mudah dalam segala situasi dan keadaan. Sesungguhnya, orang tua yang pandai tanpa berpikir sudah bisa melakukannya, mereka hanya mengharapkan memiliki seorang anak yang riang, ekstrovert, serta yakin akan cinta kasih dari orang tuanya.
Aktivitas-aktivitas tersebut tidak bisa merubah anak Anda menjadi lebih pandai. Justru sebaliknya, aktivitas-aktivitas tersebut mendorong Anda untuk melepaskan pikiran-pikiran Anda menetapkan sasaran-sasaran yang tidak realistis, melepaskan segala tindakan yang mendesak dan memaksa anak untuk mencapai standar penentuan Anda yang subyektif.
Anda seharusnya menggunakan semacam cara yang tulus dalam mendukung, dengan beraktivitas bersama dengan anak Anda. Oleh karena masa-masa awal kehidupan dari anak selama beberapa tahun merupakan masa pembelajaran anak yang paling banyak dibandingkan dengan masa-masa yang lain maka, sebelum anak masuk sekolah, orang tua mempunyai tugas yang cukup berat, harus dengan sabar dalam memberi perhatian kepada mereka.

child2Menyampaikan perhatian Anda kepada anak

Terhadap seorang anak kecil, perhatian itu seharusnya penuh dengan kegairahan dan sangat jelas. Anak sangat sensitif terhadap perhatian Anda. Jika Anda tidak memberikan dia perhatian sepenuhnya, dia bisa menjadi marah atau memegang tangan Anda atau menarik baju Anda untuk menarik perhatian Anda. Ketika anak berbicara dengan Anda, Anda harus menghentikan pekerjaan di tangan Anda, memandang matanya, anak itu baru merasakan bahwa Anda sedang mendengarkan dia berbicara.
Jika Anda melakukan hal ini sejak anak itu masih kecil, anak tersebut bisa mengerti bahwa dia bisa menyampaikan diri, juga tahu bahwa Anda menghargai dia seperti Anda menghargai orang lain.

Secara jelas mengetahui kapan mencegah anak

Walaupun Anda sudah memperagakan kepada anak, juga sudah memberi penjelas-an secara jelas, kadangkala Anda masih harus mengatakan ‘tidak boleh’ kepada anak.

Ada beberapa keadaan yang mutlak harus memberitahukan anak ‘tidak boleh’ dilakukan :

1. Ketika kelakuannya mungkin bisa melukai orang lain. Contoh yang sangat sederhana, berteriak-teriak atau menabuh mainannya dengan keras di sisi bayi yang sedang tidur.
2. Walaupun Anda ingin mengatakan ‘tidak boleh’, juga jangan dibuat seperti suatu perlawanan yang sengit atau sebuah peperangan. Mungkin jalan yang terbaik adalah menggunakan suatu hal yang menurut sepengetahuan Anda sesuatu yang paling diminati oleh anak Anda untuk mengalihkan perhatiannya.
Sebagai sebuah contoh, jika anak Anda tidak mau mengenakan baju luar dan sweater (baju hangat), Anda bisa mengijinkan dia keluar bermain dengan syarat harus mengenakan pakaian itu.
3. Sebelum Anda memutuskan mengatakan ‘tidak boleh’ berhenti sejenak adalah lebih baik. Anda harus benar-benar yakin telah mengerti maksud anak Anda, dan sangat yakin bahwa jawaban Anda 100% tepat.
Mempertahankan kesederhanaan dan kesinambungan patokan tingkah laku sangatlah penting, dengan demikian anak itu baru bisa memahami maksud Anda, mengerti bahwa Anda serius.
4. Mempergunakan patokan tingkah laku untuk mengekang seorang anak kecil melakukan hal-hal yang tepat tidaklah mungkin, karena inteligensi yang dimilikinya masih belum bisa membedakan betul dan salah, lagi pula hasrat dari anak itu sendiri masih sangat kuat.
Anda harus paham, anak itu bukan karena Anda lalu melakukan sesuatu tingkah laku, dia juga tidak akan bisa merubah tingkah laku mereka dikarenakan keinginan Anda, maka dari itu berkepala batu mempertahankan disiplin untuk mengekang adalah suatu tindakan yang kurang bijak.
Memberitahukan kepada anak yang berusia dua setengah tahun mengapa harus begini mengapa harus begitu tidak berguna sama sekali, karena dia masih belum paham mengerjakan sesuatu hal itu harus ada tujuannya.
Anak berusia tiga tahun masih belum bisa berpikir atas hal yang dia lakukan, walaupun Anda menuntut dia sebisanya mengerti akan tujuan dari tingkah laku dia sendiri, dia sendiri juga tidak berdaya. Karena kemampuan penalaran datangnya lebih lambat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar